BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.
Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam
kehidupan sehari-hari di rumah tangga tempat kerja, pasar, masyarakat, atau
dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam
komunikasi.
Begitu pentingnya komunkasi dalam kehidupan
manusia, dan harus diakui bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa komunikasi
karena, manusia adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Dengan berkomunikasi secara efektif maka,
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia bisa berjalan dengan baik.
Tanpa adanya komunikasi yang baik
mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu
di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.
Adapun pengertian komunikasi itu sendiri
menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
mangatakan ; komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian perasaan atau
perasaan oleh komuikator kepada komunikan.
Adapun pengertian komunikasi itu sendiri
menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
mangatakan ; komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian perasaan atau
perasaan oleh komuikator kepada komunikan.
1.
Brent
D. Ruben yang dikutip oleh Arni Muhammad, mengatakan komunikasi adalah suatu
proses melalui mana individu dalam hubungannya dalam kelompok, dalam
organisasi, dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi
untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan orang lain.
2.
Komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan membangun hubungan sesama manusia melalui pertukaran
informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku itu.
3.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan untuk mengubah perilaku orang lain.
Perkembangan komunikasi berjalan dengan pesat
dan cepat, sehingga banyak dijumpai bidang dalam komunikasi. Salah satu bidang
komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi
organisasional/manajemen (organizational/management communication ).
Public relations (PR) atau hubungan
masyarakat (Humas), merupakan perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan
suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public
internal, eksternal, dan stakholder perusahaan.
Public relations (PR) atau hubungan
masyarakat (Humas) menurut J.C. seidel yang menjabat sebagai Direktur PR.
Division of Housing, State New York
mengatakan PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manejemen untuk
memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan
publik yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri
sendiri, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan.
4.
Edward L. Bernays menyatakan PR mempunyai tiga arti yaitu ;
(1) pengertian kepada masyarakat,
(2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah
laku masyarakat,
(3) usaha untuk menginterpretasikan sikap dan
pebuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
5. Jadi PR adalah suatu lembaga atau
perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahan
untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan
menggunakan strategi yang dimiliki.
PR berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antar lembaga/organisasi dengan publiknya baik interen maupun
ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya.
Adapun PR secara mendasar menjadi tanggung
jawab dari pimpinan puncak (top management) PR diharapkan bisa menjadi mata,
telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Media Relation dalam PR.
William F. Arens (1999:310) mendefinisikan Public
Relations sebagai sebuah fungsi manajemen yang memfokuskan diri
padamembangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukanindividual maupun
organisasi terhadap publik guna menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.
Publik yang dimaksud dari definisi di atas menurut
Arens ada tujuh kategori publik, yaitu para Employees-Stockholders-Communities
Media-Government-Investment Community-Customers.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa
aktifitas Public Relations berada pada kata manajemen relasi dan komunikasi
yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak demi
meningkatkan pencitraan individu atau perusahaan tersebut.
Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan
memberikan dampak yang baik pula demi tercapainya tujuan-tujuanyang ditetapkan
individu ataupun organisasi. Akan meraih keuntungan dariproduk yang dijual
karena memilliki citra yang baik. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap
individu atau organisasi dalam menjalankan bisnis.
Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa
fungsi dan peranan PubicRelations dianggap sebagai ujung tombak individu atau
perusahaan yang berhadapan langsung dengan publik, baik publik yang bersentuhan
langsung maupun yang tidak dengan kepentingan-kepentingan mereka terhadap perusahaan.
Terhadap publik yang tidak bersentuhan
langsung pun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi akan
sampai dibenak mereka. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan dampaknya
pada perkembangan media massa memberikan peluang aksesinformasi masyarakat
luas.
Public Relations Society of America (PRSA),
sebuah Organisasi PublicRelations yang terbentuk pada tahun 1947 di Amerika, pada
tahun 2002 merumuskan aktifitas-aktifitas Public Relations.
1.
Community Relations. Hubungan publik yang memfokuskan diri pada komunitas
yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan.
Misalnya, para pemilik lahan/tahan haruslah
mendapat perhatian dan kepuasaan dari perjanjian pembelian tanah
oleh perusahaan yang membutuhkan tanah mereka untuk proyek pembangunan
lapangan terbang baru.
Jika tidak, maka komunitas yang
tidak terpuaskan inibisa menghambat proyek yang sedang dilaksanakan.
2.
Counseling. Para professional Public Relations hendaklah
secara rutin memberikan masukan/pertimbangan kepada pihak manajemen sebelum
mereka mengambil keputusan, membuat kebijakan, membangun relasi, atau melakukan
komunikasi dengan berbagai macam publik.
Jajaran manajemen menyatakan kepada publik
‘apayang mereka lakukan’ sedangkan profesional atau bagian PublicRelations
membantu mendefinisikan dan mempresentasikan pesan tersebut untuk sampai ke
publik.
3.
Development/Fundraising. Semua organisasi baik yang profit maupunnon-profit dapat bertahan
karena ada kontribusi dari berbagai pihak dalam bentuk waktu maupun uang. Peran
Public Relations yang menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan organisasi
tersebut kepadapihak-pihak yang memiliki peluang dan atau kemampuan memberikan kontribusi.
4.
Employee/Member Relations. Sebagai bagian inti dari jalannya perusahaan, tugas Public Relations
untuk menciptakan hubungan-hubungan yang baik, tidak hanya sekadar pada para
pekerja melainkan juga kepada keluarga pekerja. Dengan demikian akanterbentuk
motivasi yang baik pula dan moral yang tinggi dari parapekerja sehingga loyal
pada perusahaan.
5.
Financial Relations. Investor merupakan salah satu
bagian terpenting dari sumber pendanaan perusahaan. Peran Public Relations
adalah membangun jembatan komunikasi antara investor-pemilik perusahaan, para
pemegang saham, komunitas finansial seperti bank,dan publik.
Kebanyakan dari strategi perusahaan, dalam rangka
ekspansi pasar maupun akuisisi perusahaan, tergantung dariseberapa bagus
hubungan-hubungan finansial yang tercipta.
6.
Government Affairs. Inilah tipe aktifitas Public Relations yangmemfokuskan diri
menjalin hubungan dengan pihak pemerintahan. Karena sebagai perusahaan publik,
tidak bisa dilepas-pisahkan hubungannya dengan pemerintahan.
Bahkan untuk beberapa kasus, perusahaan yang
ingin mengikuti tender proyek harus memiliki endors resmi dari
pemerintah, misalnya SIUPP dan NPWP.
7.
Industry Relations. Perusahaan tidak hanya menjalin relasi yang terbatas pada
konsumen/pelanggan semata, melainkan juga harus menciptakan relasi yang baik
dengan perusahaan lain yang secaralangsung berkaitan dengan bisnis perusahaan
seperti para suppliers,distributor, agen bahkan relasi terhadap perusahaan competitor
sekaligus.
8.
Issues Management. Manajemen isu melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya
imej produk maupun citra dari perusahaan. Akrifitas Public Relations
untuk mengembangkan manajemen isu ini sebagai bagian dari kekuatan perusahaan.
Sebuah perusahaan pertambangan, sebagai
misal, harus mengelola manajemen isu yangbaik terhadap publik bahwa usaha yang
dilakukan tidak berdampakpada kerusakan alam.
9.
Media Relations. Perkembangan teknologi dan pengaruhnya
terhadapbentuk-bentuk media massa memberikan pengaruh yang berarti bagi perusahaan.
Liputan yang baik di media akan memberikan pencitraan yang baik pula bagi
perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai produk perusahaan,
dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal untuk menginvestasikan modalnya pada
perusahaan.
Aktifitas Public Relations inilah yang menjalin relasidengan
media dan mendapatkan kepercayaan dari liputan media.
10. Marketing Communication. Kombinasi dari aktifitas menjual produk,servis, maupun ide.
Iklan-iklan yang dilakukan melalui berbagai media memberikan efek yang
menguntungkan pada aktifitas PublicRelations. Bentuk kemasan produk yang
unik dan bagaimana memajang produk di pasar merupakan terpaan dari
pembentukan imej dari perusahaan yang membedakan dari perusahaan lainnya.
11. Minority Relations/Multicultural Affairs. Aktifitas Public Relations yang memfokuskan diri pada
terbentuknya relasi pada kelompok minoritas yang secara langsung maupun
tidak akan memberikan dampak publisitas perusahaan.
12. Public Affairs. Interaksi Public Relations yang melibatkan para
ofisial dan pemimpin dari berbagai bentuk organisasi atau para pemegang kekuasaan.
Relasi dengan komunitas maupun pemerintahan merupakan fokus dari aktifitas Public
Relations.
13. Special Events and Public Participant. Aktifitas langsung yang melibatkan publik dan dilakukan oleh Public
Relations untuk menjalininteraksi antara organisasi/perusahaan dengan
publik.
Dari rumusan tersebut jelas bahwa posisi
Media Relations menempati bagian terpenting dari aktifitas Public
Relations. Bahwa Media Relations merupakan corong atau penyuara
perusahaan untuk menjangkau public melalui media.
2.2. Definisi dan Fungsi Media Relations
Mengutip definisi PRSSA, Stanley
J Baran (2004, 361) mendefinisikan
Media Relations sebagai
“the public relations professional
maintain good relations with professionals in the media, undestrand
their deadlines and other restraints, and earn their trust ”.
Philip Lesly (1991:7) memberikan definisi
Media Relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan
publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.
Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan Media
Relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan
mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara
organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi.
Tampak bahwa pengertian Media Relations
berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi/perusahaan dengan
media. Sehingga dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah relasi yang
dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna
meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun
organisasi/perusahaan.
Bagan 1
Hubungan Relasi Media
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
perusahaan mengunakan mediamassa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan
kepada publik.
Semakin banyak akses yang didapat publik dari
media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh
perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik.
Pada akhirnya public akan memakai produk atau
jasa perusahaan yang dipublikasikan media, atau setidaknya, publik dapat
menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau
jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth.
Pada dasarnya, banyak pilihan saluran
komunikasi atau media yang bisadipakai perusahaan dalam menyampaikan pesan.
Dalam kajian komunikasi massa ada empat saluran komunikasi, yaitu media antarpribadi, mediakelompok, media massa,
dan media publik.
Sebagai saluran komunikasi, media massa
memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan media lainnya. Hafied Cangara
(2003: 134-135) memaparkan lima karakteristik media massa. Pertama, bersifat melembaga,
pihak yang mengelola media melibatkan banyak individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan
sampai pada penyajian informasi.
Kedua, bersifat satu arah. Ketiga, jangkauan
yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk menghadapi jangkauan
yang lebih luas dan kecepatan dari segi
waktu. Juga, bergerak secara luas dan simultan di mana dalamwaktu bersamaan
informasi yang disebarkan dapat diterima oleh banyakindividu.
Keempat , pesan yang disampaikan dapat
diserap oleh siapa sajatanpa membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin,
usia, sukubangsa, dan bahkan tingkat pendidikan. Kelima, dalam penyampaian
pesanmedia massa memakai peralatan teknis dan mekanis.
Namun,kecepatan menjangkau public hanya bisa dilakukan oleh
media massa. Sedangkan ketika perusahaan yang terlibat dalam krisis, seperti
kasus Johnson & Johnson, memerlukan kecepatan untuk menginformasikan
apayang sebenarnya terjadi dan apa yang telah perusahaan lakukan kepada publik
yang lebih luas.
Contoh kasus bagaimana peranan Media
Relations begitu penting terjadipada perusahaan farmasi terkemuka Johnson &
Johnson. Pada tahun 1982, perusahaan ini menguasai lebih dari 36 persen
perdagangan obat pusing kepala di seluruh Amerika.
Produk Tylenol merupakan produk unggulan dan telah
menghabisakan dana kampanye produk hingga jutaan dolar. Namun,suatu ketika
Tylenol terkontaminasi dengan racun sianida dan tragisnya tujuh orang mati
setelah meminum obat tersebut di Chicago.
Dalam waktusingkat, jajaran manajemen dan
bagian public relations Johnson & Johnson melalukan serangkaian tindakan
cepat: menghentikan produksi dandistribusi Tylenol, menarik produk dari pasar,
meluncurkan kampanye masif yang memintta konsumen menukar Tylenol dengan produk
yang lebih aman, hingga memanggil 50
karyawan bagian public relations untuk menjadi staf dipusat pemberitaan.
Meski langkah-langkah telah diambil untuk
mengantisipasi tidak meluasnya efek berbahaya obat sakit kepala produksi
mereka, namun adasatu kekhawatiran besar yang siap menghadang, yaitu bagaimana memulihkan
kepercayaan publik untuk memakai produk-produk, khususnya Tylenol, yang
dikeluarkan oleh Johnson & Johnson. Untuk mengantisipasi masalah ini pihak Johnson
& Johnson akhirnya menggunakan jasa agen public relations Burson-Masteller.
Johnson & Johnson pun melakukan kampanye
media dengan memanfaatkan penghargaan media atas sikap terbuka perusahaan
selama menangani krisis, mengundang lebih dari 600 jurnalis dari 30 kota besar
untuk menghadiri telekonferensi video, mengirimkan 7.500 media kit ke
kantor-kantor berita sebelum telekonferensi, melatih jajaran eksekutif perusahaan agar dapat tampil mengesankan dan
berkomunikasi yang baik ketika berhadapan dengan wartawan, dan mendistribusikan
80 juta kupon gratis yang dapat ditukarkan dengan produk Tylenol yang baru.
Rangkaian kegiatan tersebut menghabiskan dana
dan melibatkan parapekerja yang tidak sedikit. Lalu, apa hasilnya? Langkah yang
dilakukan Johnson & Johnson mendapat
liputan media yang luas, mulai dari jaringan radio, koran, majalah, hingga
televisi.
Hanya dalam waktu satu tahun Johnson &
Johnson berhasil kembali menguasa penjualan obat pusing kepala dan menarik
kembali 80 persen pangsa pasa sebelumnya. Bahkan keuntungan mereka menjadi naik
dari sebelumnya hanya sekitar $520 jutapertahun menjadi $670 juta per tahun.
Kasus yang menimpa Johnson & Johnson ini
menegaskan bahwa media memiliki peran serta fungsi yang sangat penting bagi
perusahaan. Pertama, fungsi media relations dapat meningkatkan citra perusahaan.
Kedua, meningkatkan kepercayaan publik
terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketiga, meningkatkan
point of selling dari produk dan jasa. Keempat , membantu perusahaan keluar
dari komunikasi krisis.
Kelima, meningkatkan relasi dari beragam
publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan-perusahaan,
organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
Fungsi-fungsi inilah yang menempatkan media
relations sebagai bagiandari aktifitas public relations.
Bahkan John Vivian (2008, 344) memberikan perhatian
khusus pada posisi media relations. Bahwa public relations memiliki tiga
tanggung jawab fungsional;
1.
Relasi
Eksternal.
Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang diluar perusahaan,
konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang pemerintahan.
2.
Relasi
Internal.
Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan,
manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan kelompok internal lainnya.
3.
Relasi
Media. Komunikasi yang
dilakukan perusahaan dengan media massa.
Media Relations adalah relasi yang dibangun
dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan
pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan.
Fungsi media relations adalah meningkatkan
citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of
selling, membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan
relasi dari beragam publik.
Tampak bahwa pengertian Media Relations
berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi/perusahaan dengan
media.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian Media
Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk
menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya
tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
perusahaan mengunakan media massa sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan
kepada publik.
Semakin banyak akses yang didapat publik dari
media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh
perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik.
Pada akhirnya publik akan memakai produk atau
jasa perusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat
menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau
jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth.
2.3. Questions
1.
Bagaimana
peran media relations dalam aktifitas public relations?
2.
Apa
kelebihan komunikasi dengan saluran media massa dibandingkan dengan
saluran-saluran lainnya?
3.
Sebutkan
kelebihan/keuntunggan menjalankan media relations?
4.
Jelaskan
fungsi media relations dalam rangka mengatasi komunikasi krisis?
5.
Apakah
dalam organisasi public relations perlu dibentuk bagian khusus yang menangani
relasi media?
2.4.
Peranan Media Relations.
Sebagai bagian dari manajemen
perusahaan/organisasi, PR berorientasi pada aktivitas yang dilakukan oleh
industri, perusahaan, perserikatan, organisasi sosial, atau jawatan pemerintah,
untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan
maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan memperkenalkan diri
pada masyarakat.
Minimal ada dua fungsi utama PR yang utama
dalam masyarakat. Pertama, PR bertujuan mendapatkan dan menambahkan penilaian
serta jasa bagi masyarakat. Kedua, secara defensif berusaha menjadi sarana
pembelaan diri terhadap pendapat negatif tatkala menerima penyerangan yang
tidak wajar dari pihak luar.
Pada tataran praksisnya, implementasi PR
mengarah pada tiga bidang kerja, yakni marketing, publishing dan dokumentasi.
Pada dua bidang marketing dan publishing mungkin memang demikian fungsi PR.
Adapun kewajiban PR adalah melaksanakan
kebijakan manajer perusahaan dalam memperkenalkan produk barunya dan
mempengaruhi masyarakat. Sedangkan terhadap pihak internal perusahaan, PR
mempunyai kewajiban memberikan penjelasan tujuan dari setiap kebijakan agar
semua pihak merasa terpanggil dan mau menyukseskan program perusahaan sesuai
dengan visi manajer yang akan memakai barang atau jasa (produksi) yang baru.
Dari sini terlihat, PR mempunyai dua arah
komunikasi. Dari dua arah ini, tugas terberat PR adalah keberhasilannya
mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat melalui
sarana yang positif berupa, public understanding (pengertian publik), publik
confidence (kepercayaan publik), public support (dukungan publik) dan public
cooperation (kerja sama publik).
Lekatnya bidang PR dengan dunia komunikasi,
secara otomatis mengarahkan proses komunikasi PR berhadapan dengan dua bentuk
hubungan yang berbeda strateginya, yakni hubungan secara psikologis dan hubungan
sosiologis dengan publik.
Yang pertama, kegiatan PR dihadapkan pada
masalah-masalah yang berhubungan dengan opini masyarakat dan proses persuasi.
Sementara yang kedua dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi
massa, human relations dan group relation.
2.5.
Peran Dan Fungsi Profesional Public Relation Dalam Organisasi
•
Technician communication
Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini
sebagai teknisi komunikasi. Deskripsi kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya
menyebutkan keahlian komunikasi dan jurnalistik, sebagai syarat. Teknisi
komunikasi disewa untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news
release dan feature, mengembangkan isi web, dan mengangani kontak media.
Praktisi yang melakukanm peran ini biasanya
tidak hadir disaat manajemen mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka
baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program,
terkadang tanpa mengetahui secara menyeluruh motivasi atau tujuan yang
diharapkan.
Meskipun mereka tidak hadir saat diskusi
tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi
tugas untuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers.
•
Expert Prescriber communication
Ketika para praktisi mengambil peran sebagai
pakar/ahli, orang lain akan menganggap mereka sebagai otoritas dalam persoalan
PR dan solusinya. Manajemen puncak menyerahkan PR di tangan para ahli dan
manajemen biasanya mengambil peran pasif saja.
Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi
pakar bertugas mendefinisikan probelm, mengembangkan program, dan bertanggung
jawab penuh atas implemetasinya
•
Communication facilitator
Peran fasilitator komunikasi bagi seorang
praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara) komunikasi.
Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan
mediator antara organisasi dan publiknya.
Mereka menjaga komunikasi dua arah dan
memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan
menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.
Tujuannya adalah memberi informasi yang
dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputuasan demi
kepentingan bersama. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini
bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan
publik.
Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda
mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi
di antara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di
tengah-tengah dna berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
•
Fasilitator Pemecah Masalah
Ketika praktisi melakukan peran ini, mereka
berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah.
Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategies.
Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan pertama dan kemudian sampai
ke evaluasi program final.
Praktisi pemecah masalah membantu manajer
lain untuk dan organisasi untuk mengaplikasikan PR dalam proses manajemen
bertahap yang juga dipakai untuk memecahkan problem organisasional lainnya.
BAB III
KESIMPULAN&SARAN
3.1. KESIMPULAN.
Hubungan media melibatkan bekerja dengan
berbagai media untuk tujuan menginformasikan publik misi organisasi, kebijakan
dan praktek dalam cara yang positif, konsisten dan kredibel.
Biasanya, ini berarti koordinasi langsung
dengan orang yang bertanggung jawab untuk memproduksi berita dan fitur di media
massa. Tujuan hubungan media adalah untuk memaksimalkan cakupan positif di
media massa tanpa membayar untuk itu secara langsung melalui iklan.
Banyak orang menggunakan istilah public
relations dan media relations bergantian, namun, melakukannya salah [kutipan
diperlukan] Hubungan dengan media mengacu pada hubungan bahwa sebuah perusahaan
atau organisasi mengembangkan dengan wartawan, sedangkan hubungan masyarakat
memperpanjang bahwa hubungan luar media untuk umum. publik.
Komunikasi yang efektif haruslah dimiliki
oleh seorang public relations. Peran dari komunikasi yang disampaikan seorang
public relations harus mempunyai kesamaan makna dari pesan atau berita yang
akan disampaikan.
Dalam berkomunikasi, seorang PR mengetahui
beberapa hal yang harus selalu diingat, diperhatikan, dan dilakukan dalam
kegiatan PR. Kegiatan PR dilakukan dengan menggunakan komunikasi interpersonal
atau komunikasi massa dengan penggunaan media publisitas, khususnya televisi
yang dirasa lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan atau informasi.
Penggunaan media publisitas tersebut
khususnya televisi mempunyai hubungan dengan kegiatan PR itu sendiri, di mana
PR dapat memberikan berita atau informasi kepada khalayak secara luas.
Televisi sudah lama dikenal masyarakat,
sehingga memudahkan kegiatan PR dalam menyampaikan pesan. Walaupun dalam
penggunaannya, televisi mempunyai kekurangan dan kelebihan dalam masalah
penyiaran sehingga membuat seorang PR melakukan pemilihan pada tahap
penyampaian berita atau informasi.
3.2.
SARAN.
Melihat perkembangan komunikasi yang semakin
meningkat, membuat seorang public relations harus dapat berkomunikasi dengan
baik. Komunikasi yang digunakan, baik dengan menggunakan komunikasi
interpersonal maupun dengan menggunakan komunikasi massa melalui media
televisi.
Dalam proses komunikasi, diharapkan seorang
public relations dapat mengetahui kondisi atau situasi, tempat, dan lain
sebagainya agar pesan atau berita yang akan disampaikan dapat diterima dengan
baik dan terjadi kesamaan makna.
Seorang public relations, diharapkan dapat
mengidentifikasi hubungan yang terjadi antara public relations dengan media
publisitas, khususnya media televisi yang dianggap lebih efektif dan efisien
dalam penyampaian informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Chatra, Emeraldy dan Nasrullah, Rulli,
Public Relations Strategi Kehumasandalam
Menghadapi Krisis,
Bandung: Maximalis, 2008Cangara, Hafied,
Pengantar Ilmu Komunikasi
, Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2003Baran,
Stanley J.,
Introduction to Mass Communication, Media
Literacy and Culture,
New York: McGraw-Hill, 2004
2 komentar:
caranya buat blog kyak gini gmna y?
bagaimana cara membuat blog seperti?
Posting Komentar